Perhatikan 4 Hal Ini Saat Ingin Belanja Online
Hampir dari semua kegiatan yang dilakukan manusia di saat ini menggunakan sistem online. Mulai dari pekerjaan bangun tidur hingga tidur lagi dapat dipindahkan ke dunia maya. Gadget seolah menjadi benda wajib untuk menunjang kegiatan keseharian yang dipindahkan dalam dunia maya.
Karena hal inilah yang sebenarnya saat ini menjadi bagian
dari kehidupan kita. Pandemi yang telah melanda beberapa waktu seolah sukses
memindahkan hampir semua keriuan dunia nyata ke dalam dunia maya. Lisan beralih
elektronik tulis atau rekam. Interaksi visual berubah menjadi foto dan
video. Semua hampir tersedia. Sehingga
bahkan tanpa menyentuh fisiknya, manusia tetap dapat berinteraksi dengan baik
dan menyempurnakan bahasa lisan virtualnya.
Meskipun begitu, tidak semuanya terlihat sangat sempurna.
Namanya interaksi tergantung dari bagaimana pemahaman antarmanusia terpenuhi,
sekaligus keyakinan dan kepercayaan yang mendasari keduanya. Hal inilah sangat
terlihat pada contoh saat kita melakukan transaksi online, seperti jual beli online.
Baik pasar tradisional atau modern kini berubah menjadi
marketplace virtual. Barang tidak selamanya ada, namun tersedia dari tangan ke
tangan. Dari visual satu ke visual yang lain. Dari kepercayaan visual yang satu
dan visual yang lain. Sehingga yang mulanya percaya dengan fisik yang dapat
dipegang, kini dapat percaya hanya dengan visual.
Berkaitan dengan hal itu, sedikit pengalaman yang bisa
penulis bagikan. Baik belanja online atau offline, keduanya memiliki kekurangan
dan kelebihan. Namun untuk saat ini belanja offline banyak yang mengetahui,
maka kiranya penulis bagikan pengalaman belanja online.
Bukan satu dua kali penulis belanja online merasa banyak
kekurangan. Salah satunya dari kepuasan. Rasa puas setiap orang itu tidak sama.
Rasa penerimaan setiap orang tidak sama. Begitu juga yang penulis rasakan
ketika belanja online. Kepuasan dan
penerimaan setiap orang yang dimaksud ialah seperti pengalaman berikut ini.
Ekspedisi Barang
Pengiriman barang terkadang ada yang sesuai dengan hari
kesepakatan sampai. Namun ada juga yang tidak sampai sesuai dengan hari yang
disepakati. Hal ini baru penulis sadari ketika keberadaan pengiriman di
perjalanan tidak semua melewati rute yang sama, bahkan tidak dapat dibayangkan.
Penulis pernah membeli obat, saat itu jaraknya hanya berbeda kota saja.
Ekspetasi penulis aat itu ialah estimasi barang dikirimkan dalam waktu sehari ,
Bahkan kurang dari itu. mengingat lokasi yang jaraknya cukup dekat. Kebetulan
saat itu masih dalam PPKM level dua, sehingga perjalanan antarkota masih sangat
terbatas. Sehingga penulis perlu memesan secara online.
Ternyata pengiriman melebihi satu hari. Bahkan penulis
menunggu kurang lebih tiga hari dihitung dari sejak pemesanan barang. Padahal
obat dalam dunia kesehatan, harus lebih cepat diberikan kepada pasien. Namun
karena hal itu, penulis merasa kecewa.
Apakah penulis kapok untuk memesan online kembali setelah
kejadian itu?
Jawaban penulis, tidak.
Hal tersebut baru penulis sadari bahwa pengemasan barang
juga membutuhkan waktu. Penulis mencoba berbaik sangka, pertama bahwa saat itu toko sedang menerima
banyak pesanan. Kedua, penulis mengecek perkembangan pengiriman barang, bahwa
barang memang dalam perjalanan dan kemungkinan harus terkendala PPKM. Ketiga,
yang baru saya sadari adalah sekalipun pemesanan antarkota terhitung cepat,
ternyata pengalaman perjalanan kurir sangat menentukan, baik dari pengetahuan
lokasi, atau ekspedisi yang dikirim. Ternyata barang pesanan penulis,
diekspedisi melalui jalur antarkota. Sehingga penulis harus menunggu barang
sampai hanya karena barang dialihkan ke beberapa pengantar.
Dari pengalaman ekspedisi itu, ekspedisi yang lain tidak
banyak mengalami kendala hari pengiriman. Sebab banyak juga yang dikirimkan
sesuai dengan estimasi yang diberikan. Bilapun untuk kecewa, mungkin hanya
sedikit. Sehingga jika belanja online penulis lebih sering bukan barang yang
harus ready dalam waktu cepat. Ya hanya saja saat itu saja yang menurut penulis
perlu disadari betul oleh siapapun yang ingin belanja online.
Kualitas Barang
Selain ekspedisi barang, kualitas barang menjadi sorotan
paling utama sebagai pengalaman belanja online. Sebab yang dinantikan memang
barang sesuai dengan keinginan.
Dari kepuasan pelanggan inilah, banyak pengalaman yang
berlalu lalang di toko online. Pengalaman ini diketahui banyak orang, dan tidak jadi rahasia lagi
bila penilaian terhadap toko online sangat mempengaruhi rating dari tokoh
online itu.
Namun tidak selamanya rating juga memberikan kepuasan kepada
pelanggan. Berdasarkan pengalaman, pendapat ini juga tergantung dari bagaimana
seorang pembeli menyikapi belanja online yang sudah dilakukannya.
Seperti yang penulis rasakan ketika membeli barang pakaian
yang kurang sesuai di warna dan bentuk kain. Secara tidak langsung sebagai
pembeli memang sangat tertarik pada warna, dan penilaian, serta visualisasi
disertai deskripsi yang baik. Namun yang terjadi adalah ketidakesesuaian dengan
gambar yang disediakan.
Nah, dari sini perlu disadari bahwa teknik pemasaran dengan
visualisasi produk sangat mempengaruhi pembelian. Namun perlu disadari juga
sebagai pelanggan perlu teliti dalam membaca, juga dalam melihat detail produk
apabila menggunakan bahan kain. Sebab proses editing sangat memengaruhi kontur
serat kain atau bahan. Atau bahkan tanpa editing juga dapat dipengaruhi oleh
kualitas kamera dan pencahayaan dalam pengambilan gambar.
Bagi pembeli yang menyadari hal tersebut, tidak akan
mempermasalahkan kemiripan barang. Namun orang awam, akan mempermasalahkan.
Sebab belanja online terbatas jarak dengan penjualnya. Oleh karena itu, cermat
membaca, teliti dalam melihat kualitas, dan detail pertanyaan terkait produk
sangat diperlukan.
Bagi penulis ketersediaan barang dan gambar yang tanpa
editing lebih menarik. Sebab tidak ada unsur ketertarikan dengan harapan lebih
pada gambar. Sehingga ulasan dari para
pembeli lainnya, lebih sering dilihat. Namun yang kurang menyenangkan apabila
ada ulasan dari pembeli lain yang disertai gambar tidak sesuai namun deskripsi
baik. Hal ini sebab dapat mengurangi
nilai ulasan di mata calon pembeli lainnya.
Efektifitas Waktu
Meskipun estimasi bisa jadi tidak sesuai, namun efektifitas
waktu dengan belanja online tetap diperoleh. Contohnya ketika penulis telah
memercayai toko untuk mengirimkan barang serupa. Maka penulis tidak perlu repot
datang. Barang secara langsung dikirim oleh kurir.
Di masa menunggu barang datang, penulis dapat memiliki waktu
lebih. Selain karena memilihnya yang lebih cepat, juga termasuk dapat
memperkirakan kedatanagan banggal
berapa. Sehingga dapat memiliki jadwal tersendiri untuk berhadapan dengan
kurir.
Ketersediaan Barang
Karena belanja online saat ini sangat diminati sebab
beberapa hal yang disebutkan sebelumnya, juga karena dampak pandemi. Selain
itu, karena kesediaan barang yang bisa ditutupi dengan mesin pencarian.
Pasalnya, jika belanja barang di toko langganan tidak ada,
pembeli cenderung mencari toko lainnya untuk memenuhi kebutuhan yang
diinginkan. Nah, inilah yang juga menjadi pengalaman penulis saat mencari barang
yang diinginkan namun tidak menemukan. Penulis mencari di toko lain. Tentu hal ini membutuhkan
ketelitian, mulai dari kualitas barang, harga, dan jumlah apabila ada ongkos
kirim.
Apabila belanja online tersebut untuk diri kita sendiri,
penulis rasa tidak ada masalah apabila barang yang diinginkan sedikit berbeda
dengan yang diharapkan. Atau ada harga yang agak berbeda, namun kualitas sama. Kecewa
mungkin tidak seberapa, setidaknya ada pengalaman baru dan memberikan daftar
referensi toko dalam berbelanja.
Namun apabila menjadi reseller, ini menjadi tantangan
terbesar ketika barang yang diharapkan di toko langganan tidak tersedia. Sedangkan
sebagai reseller, tentu ingin mempertahankan pelanggan. Ini juga menjadi
pengalaman penulis saat mencarikan barang yang inginkan oleh pembeli. Pasalnya ketika
barang tidak tersedia, maka penulis benar-benar mencari dengan harga serupa,
kualitas serupa, dan juga dengan ongkos kirim yang tidak terlalu jauh dengan
harga jual.
Selain itu, apabila ternyata setelah memesan dan cekout
barang lalu dalam masa pengiriman, toko langganan baru menyediakan. Bukan karena
faktor tidak tersedianya, melainkan faktor saat respon atau saat penulis kurang
bersabar. Oleh karena itu, jangan terburu-buru bila belanja online. Sebab butuh
banyak ketelitian.
Barang tetap tersedia, namun untuk kecepatan memang tidak
secepat fisik seperti pada umumnya terlihat. Kalau di masa PPKM seperti ini
barang kebutuhan pokok agaknya lebih dipentingkan, meskipun ada juga peminat
barang sekunder seperti fashion, dan elektronik.
Namun untuk pemenuhan kebutuhan, mungkin alangkah lebih baiknya,
hal itu dapat diaplikasikan ketika belanja online sesuai dengan wilayah. Selain
tidak habis di ongkos kirim, pengiriman lebih cepat dan mudah. Seperti di aplikasi super yang dapat diunduh untuk
mengecek ketersediaan barang dan dapat membeli bahan kebutuhan pokok di area
dekat. Untuk saat ini sebagian besar di Jawa Timur tersedia. Jika ingin tahu
lebih lanjut termasuk untuk mengetahui
keterjangkauan daerah Anda khususnya di Jawa Timur, bisa kunjungi dan DM di
instagram @aplikasisuper.
Selebihnya, pengalaman yang diberikan penulis mudah-mudahan dapat
menjadi informasi lebih saat hendak memutuskan belanja online. Kalau ada yang kurang sesuai, mohon dimaklum dan dimaaf ya... ini sekedar share pengalaman. Boleh jadi pengalaman kita sama, boleh jadi berbeda. Happy shopping.
Sumber gambar:
https://pixabay.com/id/vectors/toko-belanja-eceran-pakaian-4071232/
https://pixabay.com/id/illustrations/pengusaha-kotak-mengangkut-2108029/